Thursday 17 July 2014

Istilah mana yang paling tepat? Asuransi Jiwa atau Asuransi Kehidupan? - Insurance



Istilah mana yang paling tepat? Asuransi Jiwa atau Asuransi Kehidupan?
Oleh  Junaedy Ganie
Masyarakat luas Indonesia mengenal istilah “Asuransi Jiwa” yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi “Life Insurance”, sebagaimana umumnya dipergunakan secara internasional. Tepatkah istilah “Asuransi Jiwa” tersebut?
Tujuan utama masyarakat atau konsumen asuransi jiwa membeli polis asuransi jiwa adalah untuk memperoleh jaminan kemampuan dalam menjaga atau meningkatkan kualitas  kehidupan ketika polis yang dibelinya jatuh tempo atau jika tertanggung meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo adalah untuk mewariskan kemampuan mempertahankan gaya hidup kepada keluarga yang ditinggalkan. Dengan demikian, landasan keberadaan polis asuransi tidak sepenuhnya tergantung kepada jiwa tertanggung tetapi lebih luas dari itu, yaitu jaminan kelangsungan perolehan nafkah dan gaya hidup.
Dari aspek pertimbangan promosi dan ketertarikan masyarakat calon pembeli proteksi asuransi jiwa, pendekatan yang mempergunakan istilah “asuransi jiwa” cenderung menimbulkan suatu hambatan psikologis kepada calon nasabah terutama terkait dengan dialog yang membahas tentang kehilangan jiwa. Reaksi calon pembeli akan berbeda sekiranya pendekatan yang dilakukan oleh pemasar asuransi jiwa lebih menitikberatkan kepada aspek upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, baik bagi diri sendiri  maupun bagi keluarga. Perubahan tersebut tentu akan berpengaruh positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya perlindungan asuransi dan bahwa biaya produk asuransi jiwa tersebut terjangkau oleh masyarakat luas karena industri asuransi memiliki ragam produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kantong masing-masing anggota lapisan masyarakat.
Secara harfiah, terjemahan “asuransi jiwa” sendiri adalah “soul insurance”, bukan “life insurance”. Untuk jenis asuransi yang melindungi harta benda dan kepentingan serta tanggung jawab hukum, istilah “asuransi umum” yang dikenal sekarang masih merupakan istilah yang tergolong baru. Sebelumnya di Indonesia kita mengenal istilah “asuransi kerugian”. Istilah tersebut kadang kala menimbulkan kejanggalan sewaktu diterjemahkan kembali ke dalam Bahasa Inggris (termasuk dalam dokumen resmi atau terjemahan atas ketentuan perundang-undangan atau peraturan tentang perasuransian Republik Indonesia), menjadi “loss insurance” padahal secara internasional  dipergunakan istilah “general insurance”. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah mempelopori dan berhasil melakukan perubahan sehingga istilah “asuransi kerugian” telah ditinggalkan dan menjadi “asuransi umum”. Rasanya Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dapat melakukan perubahan yang sama.
Apakah istilah yang paling tepat? Saya menyimpulkan bahwa istilah “Asuransi Kehidupan”  adalah istilah yang lebih tepat, lebih luas dan memberi dampak psikologis yang lebih positif. Dalam beberapa forum sebelumnya saya pernah mempergunakan istilah “Asuransi Hidup” tetapi saya kemudian berpendapat bahwa ini bukan istilah yang paling sesuai dan berubah mempergunakan istilah “Asuransi Kehidupan” termasuk pada website di BNI Life dan berbagai kesempatan lainnya walaupun masih secara bersamaan dengan penggunaan istilah “Asuransi Jiwa”. Saat ini terdapat sebuah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang telah mempergunakan istilah “Asuransi Hidup”, suatu langkah positif dalam mempelopori perubahan.
Semoga pandangan ini dapat menjadi masukan kepada AAJI dan kepada regulator untuk melakukan perubahan dan mempelopori penggunakan istilah yang lebih tepat, yaitu “Asuransi Kehidupan”  untuk “Life Insurance”. Perubahan tersebut dapat diharapkan akan memberikan dampak positif bagi kemajuan industri asuransi Indonesia.
Jakarta, 12 Juli 2014

Tuesday 8 July 2014

Interview with Bloomberg Businessweek 18 June 2014 - Strategy - Interview / Insurance / Management