Dr. Junaedy Ganie
Dalam kehidupan mungkin kita melalui berbagai
pengalaman yang membanggakan yang mungkin menjadi suatu kebanggaan pribadi.
Sebagian dari pengalaman tersebut merupakan hal yang baik untuk diketahui umum
dan menjadi bagian dari sejarah yang akan memberikan inspirasi bagi masyarakat
terutama dari generasi muda.
Dari pengalaman saya pribadi selama
menjalankan profesi dalam bidang usaha perasuransian, terdapat sejumlah
pengalaman yang mungkin termasuk peristiwa penting walaupun sejalan dengan perubahan sikap dan kematangan
pribadi, kita cenderung menyimpannya sehingga terdapat hal-hal penting yang
menjadi tersimpan dalam diri pribadi. Akibatnya, jika di hadapkan dengan
pertanyaan tentang pengalaman pribadi yang membanggakan dalam profesi kita, hal-hal
penting dapat saja tetap terpendam dan diperlukan pemicu tertentu untuk
menggalinya ke permukaan. Apalagi dalam masyarakat yang hetrogen dengan
berbagai sikap dan pandangan serta kepentingan, pemaparan mengenai hal-hal seperti
itu akan dianggap sebagai keangkuhan, sikap membanggakan diri. Tidak heran jika
terdapat hal-hal yang sepatutnya diketahui umum atau menjadi bagian dari sejarah
dan referensi dalam sektor bisnis terkait, tetap terpendam.
Penulisan tentang pengalaman atau kontribusi pribadi tidak luput dari dinamika pertentangan perasaan yang dipicu kekhawatiran timbulnya sifat riak dan takabur.
Dipicu oleh artikel-artikel yang saya
tulis belum lama ini tentang perjalanan karir asuransi saya, Dr. Kornelius
Simanjuntak, salah seorang tokoh asuransi Indonesia, sebagai ice breaker menjelang pembukaan rapat
Majelis Arbitrase Ad hoc pada 9 Maret 2017 dimana kami masing-masing bertindak
sebagai arbiter pertama dan kedua, mengemukakan suatu situasi yang sudah sempat
terlupakan oleh saya yaitu ketika saya mengemukakan hasrat yang muncul untuk
memperdalam pengetahuan tentang ilmu hukum. Hal tersebut terjadi dalam suatu
forum diskusi formal dalam upaya mencari solusi penyelesaian klaim kematian dan
kerugian harta benda yang sangat besar akibat tsunami di Aceh yang terjadi pada
26 Desember 2004.
Pembicaraan di atas membawa pikiran saya
kepada beberapa peristiwa penting dalam bisnis asuransi Indonesia yang layak
diketahui umum selain dari solusi penyelesaian klaim asuransi atas bencana
tsunami Aceh. Hal-hal tersebut antara lain adalah proses pengakuan keabsahan
klaim kerugian akibat peristiwa Kerusuhan 13 – 14 Mei 1998 dan dampaknya bagi
Neraca Pembayaran Indonesia, peran Asosiasi Broker Asuransi Indonesia (ABAI)
yang sekarang bernama APPARINDO dan perannya dalam membantu pemerintah
menemukan solusi administrasif sehingga dapat membuat suatu kebijakan perpajakan
yang efektif dalam pembebanan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam bisnis
asuransi yang terbukti telah belasan
tahun berjalan dengan baik dan memberikan sumbangan berarti bagi pendapatan
negara.
Saya sekarang juga ingat bahwa Anie
Herawati, yang pernah aktif di ABAI, pada sekitar 2 tahun lalu, dalam salah
satu kunjungannya dari Singapura, mendorong saya untuk menulis tentang peran
ABAI dalam membela kepentingan nasabah sehingga klaim yang sangat besar
tersebut akhirnya diakui sebagai klaim yang sah dan dibayar penanggung dan
reasuradur domestik dan internasional serta mendapat dukungan dari Dewan
Asuransi Indoenesia yang sebelumnya berbeda sikap. Juga tentang pertemuan di
Bina Graha ketika Presiden B.J Habibie memberikan dukungan moral yang tinggi
kepada kami untuk bekerja keras membela kepentingan nasabah dan bangsa yang
menderita akibat peristiwa besar tersebut.
Saya bermaksud untuk menulis tentang
peristiwa-peristiwa tersebut pada kesempatan-kesempatan yang akan datang.
Tulisan-tulisan tersebut sekaligus akan menjadi bagian dari materi topik yang
akan saya bawakan dalam ANZIIF Members and
Students Gathering dari The Australian and New Zealand Institute of Insurance
& Finance yang akan diadakan di Jakarta pada 4 April 2017 - The
journey and lessons learnt in my insurance career.
Seperti yang mungkin telah saya
kemukakan sebelumnya dalam blog ini, tulisan-tulisan tentang pengalaman pribadi
akan loncat dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya tanpa mengikuti urutan
kejadian.
Jakarta, 11
Maret 2017
Dr. Junaedy
Ganie
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteHow to get to the Borgata in Atlantic City by Bus? (MapyRio.com)
ReplyDeleteDirections to 고양 출장샵 Borgata 광명 출장마사지 Casino, Atlantic City 광주광역 출장샵 (NJ) with public transportation. 전주 출장샵 The following 김포 출장마사지 transit lines have routes that pass near Borgata